Link Banner

Selong-Lombok Timur, Kota Pesisir Yang Tenang

Berjarak kurang dari 10KM dari pantai Labuhan Haji, ujung timur pulau Lombok, Kota Selong merupakan kota Kabupaten Lombok Timur. Berpenduduk sekitar 82 ribu jiwa ( data sensus 2010 ) , kota kelahiran saya ini masih cukup tenang di pertengahan tahun 2014.

Belasan tahun lalu, saat saya masih di bangku SMP dan SMA, menghabiskan Minggu pagi dengan jogging atau sekedar jalan kaki berjemaah bersama teman sebaya ke pantai Labuhan Haji, merupakan skedul favorit. Jogging tidak sampai 1 jam, berbagai macam sunrise indah menanti. Jalan kaki dengan menu utama gosip yang takkan kehabisan bahan, target utama adalah antri di bibi penjual serabi hangat di pasar Labuhan Haji. Masa remaja yang wajib hukumnya diceritakan, dibiasakan ke anak-anak saya, juga sahabat/keluarga/teman-teman baru yang tak pernah bosan saya ceritakan tentang indahnya Selong.
2014 ini, putri dan putra saya pun akhirnya mempunyai skedul favorit juga bersama Pak Kekenya, dan tentu saja saya sendiri. Setelah sebelumnya habiskan sebagian masa kecil mereka di Semarang dan kemudian saat ini tinggal bersama keluarga besar di Selong, Salwaa ( 10th ) dan Yusuf Alfa ( 4th ) sudah sering juga habiskan waktu mereka di beberapa spot pantai Labuhan Haji.


Bahagia akhirnya bisa berikan masa kecil yang sama indahnya pada putra-putri saya. Kebahagian sama yang menurut saya bisa dinikmati anak-anak Lombok umumnya. Mengingat banyak sekali lokasi pantai lainnya yang mudah serta bisa dikunjungi sepanjang waktu.
Hanya pantai saja? Tunggu, kenangan saya tentang Selong masih sangat banyak..^_^

HUTAN DAN TAMAN KOTA SELONG
5 - 10 tahun belakangan, sangat sejuk hati ketika akhirnya masuk ke pusat kota Selong, melewati kawasan Hutan dan Taman Kota, dengan lokasi persis di depan Taman Makam Pahlawan. Kawasan beberapa ratus meter persegi, Taman Kota di ruas jalan jalur masuk kota - Jalan TGKH. Muh. Zainuddin Abdul Majid - serta kawasan Hutan Kota dengan rimbunnya pepohonan di ruas jalan sebaliknya, jalur keluar kota di depan Kantor Bupati Selong.
Selain sering dijadikan sebagai lokasi jogging sehat oleh warga kota dan sekitarnya, lokasi di pusat kota ini sering dimanfaatkan untuk penyelenggaraan event-event, baik skala daerah atau nasional.

LAPANGAN TUGU SELONG
Salah satu petunjuk arah paling mudah saat siapapun menanyakan dimana tepatnya saya tinggal di Selong, adalah tinggal di dekat lapangan yang mana..:P
Nah, jika saya jelaskan bahwa saya tinggal di lingkungan Embung Papak di sebelah timur Lapangan Porda atau arah selatan dari Lapangan Tugu Selong, yakin, sulit untuk nyasar lhooo..^_^

Lapangan Tugu Selong juga salah satu ikon penting kota. Berdekatan dengan Kantor DPRD Kota Selong serta Rumah Dinas Bupati lama, dus Masjid Agung Al-Mujahiddin menjadikan lokasi ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung lokal atau yang luar kota yang sengaja berkunjung. Bahkan setiap sore, ramai dengan pedagang jajanan kecil macam cilok, pentol dan beberapa warung lesehan sederhana untuk sekedar kongkow sambil ngopi.
Disamping lapangan ini, masih ada Lapangan Nasional, hanya beberapa meter jalan kaki ke arah timur, dimana dilengkapi dengan lapangan bola, basket serta badminton. Beberapa hobiis sepakbola serta basket, rutin ramaikan lokasi ini setiap pagi dan sore.
Satu lapangan lagi, Lapangan PORDA Selong, disisi kiri lajur jalan ke luar kota, sisi selatan, biasanya untuk event-event indoor macam pertandingan bola atau pertunjukan-pertunjukan musik. Ssssstttt, jangan bilang-bilang kalau saya termasuk yang tidak hadir saat pertunjukan musik Bang Haji Rhoma yaaaaa...:D

LABUHAN HAJI
Di awal tulisan ini, saya sudah sebutkan sebagian kenangan saya yang begitu banyak dengan lokasi ini. Sebelum uraikan lebih lengkap lagi tentang kawasan Labuhan Haji, semoga beberapa gambar berikut membantu pembaca semua:



Akan lebih sempurna, jika Anda semua berkunjung sendiri dan penuhi memori HP/kamera Anda dengan view-view indah dari Pantai Labuhan Haji. Sendiri boleh, ramai-ramai berjemaah pun semakin boleh. Lokasi pantai yang relatif dekat serta transportasi kota yang bisa mengantarkan kita sampai persis di gerbang pintu masuk pelabuhan, membuat siapapun bisa berkunjung, kapan pun.

TRANSPORTASI KOTA
Meski tulisan saya ini tidak mengupas begitu banyak lokasi-lokasi yang must visit  di Kota Selong dan sekitarnya, ulasan tentang transportasi kota menurut saya wajib untuk diketahui. Angkutan kota Selong umumnya bercat hijau, dengan kapasitas duduk sekitar 14-15 orang penduduk dewasa. Moda transport ini mengantarkan Anda melewati jalur-jalur penting, seperti ujung timur kota yaitu pantai, beberapa pasar tradisional -- pasar Selong, Tanjung dan Labuhan Haji--, kantor-kantor pemerintah bahkan kadang bisa sampai ke pasar Masbagik. Tarif dalkot, jauh dekat Rp 4.000,-. Jika sampai Masbagik, Anda hanya perlu tambahkan Rp 2.000 , menjadi Rp 6.000,- saja.
Selain angkot hijau ini, masih ada ojek motor dan cidomo. 2 moda ini semacam tidak ada patokan baku untuk ongkosnya. Cidomo kadang-kadang minta ongkos sesuai pemberian penumpang, tapi kalau cukup jauh, sebaiknya ongkos disepakati sebelum Anda naik. Demikian pula untuk ongkos ojek motor.
Untuk transportasi antar kota kabupaten, satu-satunya moda adalah engkel. Mobil angkot dengan kapasitas sekitar 20an penumpang dewasa, moda transport ini menghubungkan kota-kota kabupaten di Lombok. Tarif dasar saat ini, Rp 15.000 untuk waktu normal. Naik angkot ini setelah adzan maghrib, sebaiknya negosiasikan ongkos sebelum Anda naik. Karena banyak sopir engkel yang akhirnya kenakan ongkos tembak  , dengan alasan perbandingan ongkos naik taksi..Yang akhirnya memaksa saya tak pernah memaksakan diri lagi pulang dari Mataram ke Selong setelah adzan maghrib..:P
Taksi. Sebagai pulau wisata, taksi sudah cukup lama beroperasi di Lombok. Tarif umum antar kota kabupaten, range sekitar Rp 100.000,- s/d Rp 150.000,- an. Misal, dari BIL -- Bandara Internasional Lombok - ke Selong, tarif argo ataupun tanpa argo di kisaran Rp 150.000. Untuk ke Mataram sendiri, sekitar Rp 100.000,- an.

SARANA & PRASARANA KOTA
Sedihnya, sarana-prasarana kota belum terlalu maksimal. Ketika mulai beraktifitas menjadi warga kota Selong kembali di Pebruari 2014 lalu, saya pribadi cukup prihatin dengan jalan raya dalkot. Momen haru dan bangga saat masuki kota di aspal yang  mulus serta lebar di ruas Jl  TGKH. Muh. Zainuddin Abdul Majid, berbanding terbalik di ruas jalan ke luar kota. Dimana bahkan ruas jalan ini dilewati setiap hari oleh hampir 80% pegawai pemerintahan!
Kondisi jalan yang buruk, bahkan dimulai di belokan masuk jalur satu arah ini. Lubang-lubang jalan yang ketika akhirnya ditambal sekalipun, belum cukup mulus, sampai di ujung pom bensin Pancor, pertigaan bundaran yang memisahkan ruas jalan masuk/keluar kota.
Bagian ini saya anggap sangat penting dan harus menjadi perhatian besar jajaran pemkot Selong. Meski dari kabar-kabari lokal, bahwa situasi ini terjadi karena ada kebijakan yang sedang fokus sempurnakan kawasan Labuhan Haji  -- baik Pelabuhan maupun sarana-prasana di sekitarnya --, kondisi jalan dalkot seharusnya tetap di skala prioritas juga.
Pasar tradisional Selong sendiri sudah cukup lengkap. Masalahnya, saya pribadi belum pernah lagi berkunjung ke pasar tradisinal yang lokasinya menyatu dengan terminal kota, jadi ulasan saya pastinya tidak akan terlalu up to date.
Tentang sekolah, sebagai kota kabupaten, SMAN 1 Selong masih menjadi acuan sekolah favorit warga kota dus warga Lombok Timur. Keluarga besar saya pun ( 6 bersaudara ) alhamdulillah pantas berbangga hati menjadi lulusan almamater ini. Namun, di 2014, sudah semakin banyak sekolah-sekolah lain untuk mengakomodir semua siswa sesuai lokasi rumahnya masing-masing. SMKN serta MAN pun juga lengkap, dengan sarana-prasarana sekolah yang juga lengkap. Perguruan tinggi sementara ini masih berada di Pancor, relatif masih di pusat kota Selong juga.
Untuk pendidikan awal, beberapa PAUD juga tersebar di beberapa titik kota. SDN-SDN, juga SMPN-SMPN favorit kota. Menjamin kelengkapan pendidikan dasar putra-putri kita.

TENTANG PENULIS

Lebih karena repotnya mengurus e-ktp, saya saat ini masih menggunakan ID Semarang. Tetapi saya selalu bangga ceritakan keindahan Selong ke siapapun. Berbekal pengalaman serta pengetahuan selama hidup dus aktifitas online saya di Semarang, berusaha konsisten berikan sumbangsih terbaik untuk perkembangan Selong yang maksimal. Lepas dari keluarga besar saya serta relasi saya di kota Selong ini, maju tidaknya kota --saya yakin-- merupakan hasil dari kerjasama optimal warganya dengan segenap perangkat/jajaran pemkot kota. Inshaallah, amin









Related Posts

Post a Comment