![]() |
Selfie yang tenang di gerbang kedatangan bandara Mutiara kota Palu, Sulteng. Dokpri |
Juanda, Surabaya. Proses panjang menjadi salah satu peserta dari program Digital Acces Programm (DAP) 2024 yang berlangsung sejak Agustus 2024 lalu, akhirnya sampai pada hari kelulusan. Setara Berdaya Grup, dengan tim khusus di Berdaya Bareng, menjadi penyelenggara utama. Rangkaian DAP 2024 dimulai dengan Pelatihan Online selama sebulan penuh, sepanjang September 2024. Jeda sebulan, dari total 500 lebih peserta di tiga provinsi area program, tersaring 100 peserta Bootcamp di pekan kedua November 2024. Tiga wilayah tersebut, NTB dengan peserta Bootcamp sebanyak 40 orang, Sulawesi Tengah 30 orang dan NTT 30 orang.
Graduation Day DAP 2024 akan berlangsung Rabu, 26 Februari nanti. Namun, pengetahuan terbaru terkait dua bagian utama dari total 12 modul pelatihan selama program, lebih mengerucut pada Literasi Digital dan Literasi Keuangan. Demikian juga jejaring positif baru, baik selama sebulan Pelatihan Online, 4 hari Bootcamp dan sekitar 90 hari pelaksanaan Pilot Project, sangat sayang jika hanya saya simpan sendiri.
![]() |
Transit serba terburu, tak banyak foto yang saya ambil di setiap bandara. Dokpri |
Demikianlah premis awal, sehingga tulisan ini harus selesai. Hari ini. Tayang pun, hari ini.
Yang Baru di Literasi Digital dan Keuangan DAP 2024
Banyaknya jenis pelatihan terkait Literasi Digital dan Keuangan, tentu memilah mana pengetahuan yang benar-benar terbaru serta bisa dipraktikkan bersama, adalah satu hal. Sebagian yang bisa saya jadikan catatan khusus, diantaranya;
![]() |
Akhirnya sampai di Palu, sekira jam 5 sore. Dokpri |
Pertama, data terkait jumlah pengguna Pinjaman Online (Pinjol) dan Judi Online (Judol) telah mengerucut ke lingkaran keluarga terkecil kita. Tim Pilot Project Mentaram Berdaya misalnya. Sengaja mengkhususkan tema ini sebagai konsep event fasilitasi mereka, yang menyasar kelompok masyarakat di kota. Yakni di ibukota provinsi NTB, kota Mataram. Kekhawatiran bersama sudah menyebar ke hampir semua lapisan masyarakat, tak peduli mereka kelompok masyarakat kaya, menengah, bahkan miskin. Iklan-iklan umum yang berhubungan dengan pinjol dan judol, meski dipahami lebih mengutamakan pola-pola konsumtif, hedon, dan keserba-mulukan lainnya, terhitung berhasil 'membutakan' masyarakat. Membuat mereka mengabaikan bahaya besar di baliknya. Baik itu jerat bunga yang besar, fakta bahwa kemenangan di sistem judol yang lebih sering bak kilau fatamorgana.
![]() |
Tangkapan layar dari video. Jadi dikondisikan tampak ramping :D. Dokpri |
Kedua, keamanan digital masih dipandang sebelah mata. Di beberapa kelompok Tim Pilot Project yang lain, Tim Loteng Bernada misalnya, menyasar khusus peserta ibu-ibu yang aktif bermain akun sosmed fb pro. Dari sharing selama event fasilitasi, masih banyak yang abai dengan standar keamanan digital. Mudah membagikan momen khusus yang lekat dengan data personal, konten-konten yang beresiko menyebarkan informasi khusus mereka, atau mengunggah konten yang mengabaikan privacy dari sosok lain yang masuk di frame foto atau video mereka.
Ketiga, peningkatan skill personal, adalah keharusan. Introvert pun ekstrovert, bisa jadi satu fakta karakter seseorang yang tidak terhindarkan. Namun, kemauan kuat untuk selalu belajar ilmu-ilmu baru, berjejaring semakin luas adalah satu hal yang sejatinya kemerdekaan siapa pun. Tak perduli kategori personalnya.
![]() |
Lagi-lagi karena tak dibatasi waktu transit, dokumentasi jadi leluasa saat sudah sampai di Palu. Dokpri |
Tiga hal ini, setidaknya menjadi 'bawaan' saya kali ini. Selain backpack seberat lebih kurang 7 kg, visi misi dari kawan-kawan rekan fasil DAP 2024 NTB sebagai misi terbesar yang akan saya sampaikan di hari kelulusan.
Nah, bagaimana persisnya sekian mimpi-mimpi tersebut benar berhasil tersampaikan? Tunggu tulisan saya berikutnya ^^
Ah ia, kak Nindi, rekan fasil yang menjadi LO di Palu, mulai mengajarkan bahasa unik khas Palu. Misal, Tina Mus, sinonim dari Inaq Mus. Atau ibu Mus. Bahasa lokal Palu dan Sasak Lombok. Jadi, sampai jumpa di tulisan hari ke-2, insya Allah besok. Selasa, 25 Februari ^^
Jadi penasaran sama kelanjutan programnya. Tulisan terkait programnya sudah naik juga di blog ya, Mbak? Dan setuju juga bahwa baik kaum introver maupun ekstrover sama-sama punya kesempatan untuk berjejaring dan memperluas wawasan lewat pertemanan, karena yang terpenting niat dan usaha untuk melaksanakannya.
ReplyDeleteSaya kemana aja yang kok belum pernah dengar soal Digital Acces Programme (DAP). Program-programnya menarik banget dan bisa menambah networking ya.
ReplyDeleteManteb baget, sengeng masih ada orang-orang yang peduli dengan kondisi bangsa ini. Memang banyak PR yang belum selesai terutama pinjo yang makin lama makin mengkhawatirkan, di tengah hasutan hedonisme yang disuguhkan melalui sosmed, para pelaku pinjol menyuguhkan kemudahan untuk mencapai keinginan2 itu terkadang masyarakat terbuat tanpa mengukur kemampuan dan kebutuhan. Sosial engineering juga isu yang masih terus saja bertebaran di masyrakat, banyak yang baik tapi banyak juga yang memang kurang pengetahuan soal ini. Memang harus ada pihak yang mengarahkan dan menyebarkan informasi pentingnya menjaga keamanan data di dunia digital.
ReplyDeleteBener loh sekarang iklan judol dan pinjol masih seliweran dan nama aplikasi mereka tuh pakai nama yg eyecatching, pernah aku kira aplikasi kupon ternyata pinjol
ReplyDeleteSetiap tahun rutin diadakan program Digital Acces Programm (DAP) kah?
ReplyDeleteSeru yaa.. ternyata fokusnya tahun ini adalah kasus yang dekat sekali dengan masyarakat kita yakni pengguna Pinjaman Online (Pinjol) dan Judi Online (Judol).
Penasaran sama konklusi yang dihasilkan...
Program yang sangat bermanfaat. Cerita perjalanannya jg seru sekali Bun.
ReplyDeleteKeren bagus programnya kaak, hebat kakak bisa terpilih di acara ini. Selamat yaa pasti banyak ilmu yang didapat😊
ReplyDeleteTrims sudah berbagi tentang literasi digital. Jadi ngerti perkembangan peguna sosmed mak-mak di 3 propinsi.
ReplyDeleteMemang perlu edukasi diri juga ya agar bisa bijak, terutama melihat iklan yang muluk² soal dana. Sehingga tidak mudah tergiur begitu saja
ReplyDeleteSeru nih klo ngikutin pelatihan Literasi Digital dan Keuangan. Klo aku tertarik dengan materi keamanan digital sih. Krn sekarang makin serem aja hacker² beraksi.
ReplyDeleteBagus sekali ya program Digital Acces Programm (DAP). dan tahun in fokus doal pinjol dan judi online. Dan memang harus jeli, karena kalau nggak ngeh bisa klik.
ReplyDeleteWah keren Bunsal. Selamat sudah lulus dan pastinya banyak ilmu yang didapat dan akan dipraktikkan. Salam hangat.
ReplyDeletepenasaran dengan kelanjutan tulisannya mba, perbanyak tulisannya soal Digital Acces Program ini mba, karena ga semua orang sudah paham dengan program ini, dan semoga dengan banyaknya tulisan soal DAP ini, semakin banyak orang berdaya dan paham mengenai maksud dan tujuan dari DAP ini
ReplyDeletewah ini pelatihan yang bermanfaat banget nih bagi para peserta. memang sekarang godaan pinjol ini luar biasa karena mereka iklannya sangat masif di mana-mana
ReplyDeleteNgeri ya pinjol dan judol ini. Mana iklannya banyak bener di medsos. Di tengah perekonomian seperti ini, jadi banyak yang mudah tergoda. Naudzubillah
ReplyDelete