Link Banner

Empat Menu Mudah Ajak Anak Memasak

Mulai kapan tepatnya kita mengajarkan anak-anak memasak rutin harian? Beberapa link urutan teratas hasil googling, ada chef yang sebutkan bisa dimulai di umur 3 tahun. Referensi lainnya, di umur 10 tahun, anak-anak sebaiknya sudah memiliki keterampilan dasar memasak. Alhamdulillah, dua anak saya, di rentang umur 3 sampai 10 tahun sudah bisa memasak nasi, mi instan favorit mereka, nasi goreng atau goreng telur ceplok sendiri.

Satu porsi Ayam Taliwang disajikan dengan Kentang Wedges dan sedikit cha sayur. Dokpri
Tiga contoh menu, yang paling mudah dicoba anak-anak yang mana ayo? Dokpri

Sebagian kecil kemampuan lainnya, menggoreng tahu tempe, udang, ikan wader sungai. Khusus si sulung, ia sudah punya beberapa menu andalan. Tapi ya tidak jauh-jauh dari olahan tahu tempe. Oseng dan sambal, serta sekali waktu memasak sayur bening.

Di Lombok, sayur bening seringkali benar-benar sungguh berkuah bening. Penguat rasa hanya garam. Ada si yang tambahkan sedikit asam, potongan tomat segar. Sudah. Itu saja bumbu tambahannya.

Nasi Goreng,Telur, Tahu dan Tempe, Olahan Paling Mudah


Untuk yang dapurnya super duper komplit, rasanya bisa lebih mudah mengajak anak-anak untuk segera bisa memasak. Contoh sederhana, salah seorang anak saya yang diajak ayahnya memancing, jatuh cinta dengan saos olahan seorang penunggu kolam pancing. Tanya punya tanya, saos enak tersebut ada campuran saus tiram dan saos instan lainnya. Penasaran dengan rasa enak saos, sampai rumah, putra saya bela-belain membeli saos tiram dan mencoba membuat saos yang sama. Berhasil!

Contoh lain menu internasional, seperti olahan pasta, spaghetti, chicken cordon bleu atau serba goreng dibalut tepung kering dan basah. Bandingkan dengan menu negeri kita. Yang cukup sulit diingat anak-anak, kombinasi bumbu rempahnya. Saya sendiri, baru sekali memasak sendiri soto. Enak. Tapi ndak mampu sabar dengan persiapan printilannya. Bakso juga bisa. Soto dan bakso, praktis sebenarnya, tapi bukan jenis masakan rumahan yang tersedia setiap hari.
Tahu utuh untuk tahu goreng biasa atau tahu isi. Kanan bawah, potongan untuk Tahu Sambal Balado. Dokpri
Contoh potongan untuk menu Oseng Tempe Cabe Hijau. Dokpri

Yang paling mudah, ya persis seperti di judul sub bagian ini. Nasi goreng, telur, tahu serta tempe. Dua anak saya hanya belajar agak lama saat membedakan potongan tahu dan tempe. Mana potongan untuk digoreng biasa, kapan yang untuk sambal balado, lalu potongan seperti apa untuk sambal kering tempe.

Stok Bumbu Dasar Memudahkan Anak Berkreasi Masakan


Bumbu dasar putih, kuning, dan merah, tiga jenis bumbu dasar yang bisa diolah jadi puluhan jenis masakan nusantara. Jaman masih sekolah dulu, saya dan kakak sulung cowok sering bereksperimen dengan tiga bumbu dasar ini. Gak aneh-aneh. Cuma bolak-balik bikin nasi goreng dengan tiga bumbu dasar ini saja koq 😀

Kita yang sudah jadi ibu, empat menu begini mampu sekali masak. Anak-anak si masih harus belajar lagi deh kayaknya. Dokpri
Capcay sayur, sebenarnya mudah. Yang menguji kesabaran, persiapan memasak sekian jenis sayurnya. Dokpri

Sekarang, untuk yang memiliki kulkas, kaleng-kaleng beling berisi tiga bumbu dasar ini sangat membantu untuk olahan menu harian, minimal selama seminggu. Yang putih, untuk olahan sop, capcay sayur atau oseng sederhana lainnya. Bumbu dasar kuning, bisa jadi Ikan Pindang, sayur berkuah santan. Bumbu merah, ikan goreng bumbu Bali atau rujak, telur balado dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pendek kata, memudahkan kita sendiri sebagai ibu, juga membuat anak-anak bisa berkreasi sendiri dan jadi bisa lebih banyak makan makanan sehat di rumah. Alat-alat memasak modern juga sudah sangat banyak ragamnya. Yang jelas, semakin memudahkan. Tentu juga kita wajib mengingatkan anak-anak, resiko berada di dapur.

Mulai dari cara penanganan gas, minyak atau air yang panas, serta kesabaran dan ketabahan untuk membersihkan piranti bekas memasak. Ratu dapur manapun, akan paling suka jika memasak dengan dapur yang kinclong, baik sebelum dan sesudah memasak. Sepakat kan?
Bunsal
Hi, you can call me Bunsal, despite of my full name at my main blog domain. A mom blogger based on Lombok, Indonesia. I do blogging since 2005 and lately using my new email and the domain, start on 2014.

Related Posts

8 comments

  1. Menunya cukup mudah tapi menggugah selera. Hebat Kak anaknya diajari masak dan mandiri sejak dini. Bisa ikut master chef junior nih nanti?

    Oh ya anak-anaknya diajari masak sejak usia berapa? Lalu ada tips gak untuk mengajari mereka cara menyalakan kompor sendiri?

    mau ajarin Saladin (10 tahun) bikin telur dadar tetapi dia belum bisa nyalain kompor sendiri dan jujur saya masih takut ngajarinnya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk alat masak listrik, diajarin pas mulai masuk SD. Macam magic com dan pemanas air buat bikin kopi. Tp di awal ya wajib didampingi dan sering ngingetin resiko nyetrum pkus hati2 jangan sampai numpahin air ke alatnya.
      Kalo masak di kompor, setelah bisa PD dg alat listrik. Sama juga si. Didampingi langsung dulu dan sering ngingetin buat lepel besar api gas. Saya ajarin sejak awal, krn saya sering ninggalin mereka buat kerja WFA ^^

      Delete
  2. Wab ini menu yg gampang mbak nakku yg gede juga udab jago. Kalo paa dia pulang dr pondok aku selalu serahkan urusan mask ke dia dan bocahnya emang hobi sih. Kadang juga nyoba2 baking. Kadang sukses kadang gagal gpp lah namanya juga bdlajr kan

    ReplyDelete
  3. wah keren! anak sy 4th baru diajak iris2 dan potong2 sayur saja, dan itu pisaunya pun pisau kecil yang tidak terlalu tajam, tapi tidak tumpul juga. kk nya baru bisa menyalakan kompor setelah masuk SD ^^ masakan pertamanya goreng tempe dan mie instant, hehe.. awalnya mereka tertarik untuk melihat yang saya kerjakan di dapur, lalu bertanya dan ingin mencoba.

    ReplyDelete
  4. Memasak adalah salah satu keterampilan hidup yang penting untuk dikuasai ya mbak
    Makannya perlu dilatih sejak anak anak
    Agar anak bisa masak, ajak masak dengan menu menu yang simpel terlebih dahulu seperti yang ditulis di sini ya mbak

    ReplyDelete
  5. Sejak pindah ke Surabaya, nggak pernah masak sendiri karena istri kerja di luar kota. Sementara kalau tugas memasak dialihkan ke saya...hmm, jadi sih masakannya, cuma ga bisa dimakan hehehe.

    Dulu waktu masih di Pandaan, karena tugas sekolah disuruh bantu masak, waktu itu kita sempet masak bareng, bikin pancake, donat, ayam something (lupa namanya). Seneng sih kalo lihat video lama waktu lagi masak bareng itu.

    ReplyDelete
  6. Bagus sih ya mulai belajar masakan dari usia yang belia. Biar pada mandiri dan jadi hobi yang bermanfaat di masa depan. Kehadiran bumbu dasar bisa jadi titik penting berkreasi. Karena memasak itu luas sekali kemungkinan resepnya. Tinggal mengeksplorasi rasa yang berawal dari bumbu dasar

    ReplyDelete
  7. Wahh seru banget nih, si anak diajak masak dan buat masakan untuk keluarga dirumah. Aku walaupun cowok juga sering banget kayak gini, biasanya suka nambah-nambahin toping kedalam makanan yang dibuat, dan kadang juga suka request sesuatu untuk dimasak. Akhirnya dari pengalaman itu bisa masak makanan yang sama, walaupun sebenarnya belum bisa menghalahkan rasa enak dari masakan yang ortu bikin huhu :(

    ReplyDelete

Post a Comment