Pesan nenek dari garis ayah saya masih lekat dan terngiang sampai sekarang. Beliau seorang pencerita yang ramah. “Semua jenis tanaman yang lengket dan licin seperti lidah buaya, bagus buat kesehatan rambutmu,” kisah beliau.
Celetukan ringan saat melihat saya repot memetik pucuk daun kembang sepatu, bunga melati dan mawar, serta sudah pula siapkan semangkuk parutan kelapa tua bakar.
Paket Soft & Smooth, Emeron Complete Hair Care. Dokpri |
Kisah setengah abad lalu, saat saya masih abg. Belum tren berhijab seperti saat ini. Belum millennial, pun digital. Jujukan perawatan rambut hanya dari acara-acara tv nasional (tvri dong). Atau di robekan-robekan koran. Majalah hanya masih di hitungan jari tangan, di kampung kelahiran saya. Meski ibukota kabupaten, suasana dan sarana prasarananya masih setara ‘kampung’. Terutama jika dibandingkan dengan jaman now.
Kenangan yang kini sesekali saya praktekkan juga ke putri sulung saya yang abg. Bedanya, putri saya ogah dengan bau langu perasan parutan kelapa tua bakar. Jadi kelapa parut cukup yang segar saja. Dicampur remasan daun kembang sepatu, juga perasan dan potongan jeruk nipis. Perawatan rambut rumahan yang berusia 30 tahun lebih, masih juga tepat, bahkan buat kids jaman now.
Sampai suatu sore.
“Bunda, tolong nanti kalau belanja bulanan, aku titip belikan ini ya..” Putri sulung saya sodorkan satu kemasan hari vitamin.
“Hair vitamin? Kamu yakin? Kan kita sudah rutin ‘spa’ rambut rumahan. Sudah nggak percaya nih dengan kandungan ‘krim’ rambut spesial dari bunda?”
“Ish, nggak gitu juga bunda. Coba deh, diciumi dulu rambutku.”
Si sulung yang tomboy. Di samping berhijab, 'sahabat' rambutnya adalah topi. Dokpri |
Rambut putri saya ikal alias keriting bergelombang. Sudah berhijab setiap hari, kerap rambutnya lekas lepek dihitungan jam. Menciumi dengan harap-harap cemas, hidung saya langsung mengembang. Memasukkan sebanyak mungkin wangi unik dari rambut putri saya.
“Iya. Wangi nih. Bentar. Wiii, rambutmu jadi lembut pula. Pakai shampoo baru apa?” Tak tertahan, sembari membelai pelan dan menciumi rambutnya, saya tanyakan nama shampoo baru yang digunakan putri saya.
“Tadi habis rapat OSIS di sekolah, aku diajak pulang ke rumahnya Nabila. Nah, saking kepanasan, dia nyuruh aku mandi sekalian. Trus, ditawarin deh pake shampoonya dia. Ayo tebak, shampoo apaan?”
“Duh, maaf deh. Bunda nggak bakal bisa nebak. Bunda kan minggu ini terlalu banyak menghirup inhaler gegara asma yang masih kumat. Nggak yakin otak bunda bisa mengingat-ingat wangi shampoo ini dari brand mana. Tapi ini wanginya enak. Udah buruan, kasi tau aja dong.”
“Tarrraaaa .. !”
Putri saya keluarkan kemasan asli dari hair vitamin yang ia maksud. Wah, ternyata produk Emeron. Tepatnya, Emeron Complete Hair Care.
“Koq pink?”
“Yeee, masih ada seri yang lainnya koq. Buat rambut bunda yang rusak, bisa banget beli yang Damage Care. Paket kemasannya yang warna kuning. Khusus buat aku, tetap yang pink ini saja ya bunda ..,” kemasan hair vitamin digenggamkan ke tangan saya dan satu kecupan hangat didaratkan di pipi kanan.
Nge-trip bareng ke Kawis Krisant - Kampung Wisata Kreatif Sampah Terpadu, di Lombok Barat. Dokpri |
“Terima kasih bundaku sayang .. “
Hmmm, boleh juga ni coba Emeron. Sip, bakal jadi tambahan daftar belanja rutin bulanan ini.
Selang beberapa hari, di supermarket langganan, saya memilah-milah paket Damage Care serta Black and Shine. Baiklah, membaca sekilas kandungannya, ‘Active Provit Amino’, tepat sebagai perawatan rambut alami.
Well, yang menghitamkan dan berkilau, rasanya bisa buat ayah dan si bungsu yang aktif. Tidak berpikir panjang lagi, tiga paket shampoo Emeron sudah tersimpan manis di keranjang belanja. Langkah saya riang menuju kasir. Serumah, bakal punya wangi unik dengan shampoo, conditioner dan hair vitamin baru. Emeron Complete Hair Care.
Shampoku dari jaman kuliah iniii 😁😁
ReplyDelete